Suatu pagi, dua hari setelah sunat, anak-anak mendapat ‘kejutan’ saat buang air (baca : kencing) di kamar mandi. Berceritalah Dion dengan antusias dan mata takjub, ‘Pa, sekarang kencing saya lurus dan kenceng pisan ...!’ Dhanu , si kecil tak mau kalah menimpali, ‘ Iya Pa, kencing saya juga, banyak lagi, sampai saya semprot-semprotkan ke tembok, tangki air toilet, asyiik …!’ Giliran aku yang terperangah. Rupanya, mimpi buruk pasca sunat sudah berlalu, kembalilah mereka ke watak asalnya … Malamnya, ganti aku dan istriku yang mendapat ‘kejutan’. Dari ruang keluarga terdengar teriakan lantang si Dhanu, ‘Aku suka perempuan, aku suka perempuan… asyik !’ Hah ! . apa ini ? hobi baru pasca sunat ?, begitu pikir kami. Penasaran , aku longok ke tempat anak-anak main. O.. rupanya mereka tengah nonton film kartun sambil tak lupa si kecil sibuk komentar ini itu … Nampaknya ada tokoh kartun (aku lupa filmnya) yang telah membuat si kecil terpikat. Wee... Lha dalah .... :)
Selasa, 02 September 2008
Sudah Lurus, Pa !
Suatu pagi, dua hari setelah sunat, anak-anak mendapat ‘kejutan’ saat buang air (baca : kencing) di kamar mandi. Berceritalah Dion dengan antusias dan mata takjub, ‘Pa, sekarang kencing saya lurus dan kenceng pisan ...!’ Dhanu , si kecil tak mau kalah menimpali, ‘ Iya Pa, kencing saya juga, banyak lagi, sampai saya semprot-semprotkan ke tembok, tangki air toilet, asyiik …!’ Giliran aku yang terperangah. Rupanya, mimpi buruk pasca sunat sudah berlalu, kembalilah mereka ke watak asalnya … Malamnya, ganti aku dan istriku yang mendapat ‘kejutan’. Dari ruang keluarga terdengar teriakan lantang si Dhanu, ‘Aku suka perempuan, aku suka perempuan… asyik !’ Hah ! . apa ini ? hobi baru pasca sunat ?, begitu pikir kami. Penasaran , aku longok ke tempat anak-anak main. O.. rupanya mereka tengah nonton film kartun sambil tak lupa si kecil sibuk komentar ini itu … Nampaknya ada tokoh kartun (aku lupa filmnya) yang telah membuat si kecil terpikat. Wee... Lha dalah .... :)
Jumat, 22 Agustus 2008
Sunat !
Dengan alasan kesehatan, hari ini kedua ‘jago’an milik anak-anakku bakal disunat. Pertimbangan lain, mengikuti teladan Yesus, yang bahkan sudah disunat pada usia 8 hari. Mumpung mereka lagi pada libur panjang sekolah. Dalam urusan yang memerlukan nyali, si kecil Dhanu nampaknya lebih bisa diandalkan. Dia minta duluan, sementara si kakak Dion, sebagaimana kakak-kakak lainnya, cenderung ‘mengorbankan’ adiknya dulu … Oalah !
Dengan gagah, majulah si kecil ke meja ‘pembantaian’. “ Bener juga ya kata papaku, disunat mah kaga sakit !”, gitu kali pikirnya dalam hati begitu proses pembantaian kecil selama kurang lebih 25 menit, selesai dengan mulus. Eiiit ….sebentar nak ! Maaf ya, kalau papa belum sempat cerita gimana rasanya setelah disunat … Na… itu dia , lima menit berikutnya terdengar ‘lantunan’ sedu sedan si kecil …. Menangisi kenakalan ‘jago’nya yang mulai berasa mematuk-matuk sakit ! Ritual dan drama ala sinetron lokalpun berlanjut pada si kakak… Sabar ya nak, kalian pasti akan mampu melewatinya. Menyakitkan memang. Anggap saja ini bagian dari ’inisiasi’ menjadi lelaki sejati .....J
24 Juni 2008
Selasa, 19 Agustus 2008
Wajah Mimpi Anak ku
Tugas Puisi Dhanu
Maka, lahirlah puisi hasil 'meditasi' papanya :). Ayolah nak, kita lihat sekitar kita saja, dan .... bum ! jadilah puisi untukmu ...
Brownies, nama anjingku
Brownies, nama anjingku
Karena coklat indah warna bulunya
Karena manis dan lucu
Tingkah lakunya
Brownies, nama anjingku
Tulang dan susu kesukaannya
Menggigit sandal kebandelannya
Menjaga rumah kepintarannya
Brownies , nama anjingku
Kusebut namanya dalam doaku
Agar ia sehat ceria selalu
Karena ia sahabat setiaku
Kantung Semar Namanya
Kantung Semar namanya
Karena lucu bunganya seperti kantung
dan bulat pangkalnya laksana Semar menggantung
Kantung Semar namanya
Nepenthes nama latinnya
Serangga kecil makanannya
Tempat teduh kesukaannya
Kantung Semar namanya
Tidak sulit merawatnya
Tiap hari kusiram dia
Dengan air dan cinta
di tengah Juni 2008
Kepada anak ku
Ah, sudah anak-anak mereka sekarang. Rasanya masih bayi tertatih kemarin sore ....
Mata terbuka bertanya
Mulut menganga terpana
Mimik lucu menggoda
Tangan jahilmu
gelitik anganku
Jejak mungilmu
Menjerat hatiku
Sumpah suciku, anak ku
Antar langkahmu
ke batas mimpi
(awaljuni 2008)
Terima kasihku padamu, Mama
Terima kasihku padamu, Mama
T’lah kau tuntun langkah kecilku
Menapaki jalan licin berbatu
Kau juga memelukku,
Kala dingin malam menyergapku
Meskipun tak lupa juga menghardikku,
Manakala menggila nakalku ...
Namun bergegas pula,
kau seka airmataku
Saat aku mulai tersedu ...
Dan kita akan kembali
tertawa bersama
Menikmati yang riang dan lucu-lucu
Terima kasihku, Mama
Atas cakrawala luas,
Yang kau bentangkan di kakiku ...
Kelak, jika tiba masaku ....
Tunjukkan saja jalanku
Kan ku gambari sendiri
Kanvas lukisanku ...
Selamat ulang tahun, Mama
Sayang kami juga untukmu
Dari anak-anakmu, Dion dan Dhanu
22 Mei 2008
Gambar simetrisnya Dion
Jumat, 7 Desember 2007